My New Kind Of Breakfast

Sudah hampir tiga bulan saya menjalani pekerjaan baru sebagai seorang Copywriter di in-house Advertising, dimana selama itu pula saya kembali belajar mengatur waktu antara personal, keluarga, pekerjaan, dan sosial.

Walau sedari dulu sudah sering berkecimpung di dunia kerja nyata, saya menyadari sekali perbedaan antara menjadi seorang freelancer dan pekerja full time. Walau saya nyaman dengan jenis pekerjaannya, kadang kala waktu 'bebas' yang hanya jadi milik seorang freelancer sangat saya kangeni.

Salah satu yang terasa adalah waktu untuk menulis proyek pribadi yang keteteran serta amunisi gizi yang masuk ke dalam tubuh terasa sangat sembarangan. Hampir setiap hari saya mengkonsumsi makan siang yang berminyak/bersantan tanpa sarapan terlebih dahulu. Alasannya simpel, saya tidak punya waktu untuk menyiapkan sarapan yang proper dan membuat kenyang setidaknya sampai makan siang.

Sampai beberapa hari lalu saya menemukan satu produk baru dari Nestlé bernama Nestlé Fitnesse; satu produk sereal dari Nestlé yang memang dikhususkan untuk sarapan pagi. Awalnya saya beli karena isinya yang lucu dan unik yakni whole wheat dan dry fruit. Walau begitu, sejujurnya saya agak pesimis dengan jenis sereal apapun. Alasannya simpel, mereka hanya bisa membuat perut kencang sampai waktu brunch.


































Paginya, saya coba membuat my new kind of breakfast yakni plain yoghurt, Nestlé Fitnesse, dengan susu pisang... hasilnya beyond expectation. Saya bahkan sukses tidak lemas saat meeting yang ngaret sampai jam 2 siang dan kemudian memutuskan hanya memakan seporsi Nasi Tim dan Es Jeruk. Plus, saya merasa kandungan Nestlé Fitnesse ini secara tampilan fisik 'penuh' alias pure whole wheat semuanya. Kayaknya itu yang bikin perut ini sukses kenyang sampai jam 2 siang, deh.

Besok rencananya mau mencoba Nestlé Fitnesse whole wheat yang dicampur dengan dry fruit dan susu putih. Semoga Nestlé Fitnesse bisa membantu menurunkan bobot badan sehingga kebayaan saat Graduation Day sukses singset!

What A Woman Wants

She wants....

Someone who hugs her for entire night. Tell her that every single dream about 'happily ever after' does exist.

Someone who tell her that it's okay if she cries while watching "Morning Glory" or "The Newsroom" or "The Bridget Jones' Diary"; someone who tell her that world is never kind while he hug her.

Someone who hold her hands and tell her that everything will be alright. That people will might hurt her but he will never leave her alone.

Someone who loves a night and rain as much as she does, and allow her to play in the middle of night while its rain.

Someone who care enough to asked her "how was your day" -- not only a care because he loves her, but because he really actually care for her. To not ashamed to ask "are you already eat your lunch?" even when he's on fight with her.

Someone who knows that inside her heart she is broken. Instead try to fix her, he try to be the best for her.

Someone who keeps a promise to her and always tell the truth whoever hurts the truth is.

On Being A Birthday Girl

Sepenggal lirik dari salah satu band lawas, The Beatles:

They say it's your birthday
We're gonna have a good time
I'm glad it's your birthday
Happy birthday to you...


Dan ini adalah sebuah surat untuk wanita yang berhasil melewati setahun dalam hidupnya:

Kamu,
Selamat karena selama dua puluh satu tahun kamu hidup, akhirnya banyak hal yang bisa kamu syukuri. Bukan karena Yang Diatas tidak pernah menenggok kepadamu, tetapi karena simpel kamu belum pernah tahu caranya berterima kasih atas segala hal baik yang terjadi.

Selamat untuk segala teori-teori hidup yang kamu temukan, kamu kembangkan, dan kamu terapkan dalam hidup. Tidak semuanya baik, tidak semuanya benar. Namun setidaknya, kamu membuat sebuah pilihan dan kamu menjalaninya.

Selamat karena kamu berhasil menjadi manusia paling tidak sensitif yang pernah ada di muka bumi ini. Kamu berhasil membuat satu buah tembok besar agar semua orang tidak bisa masuk karena kamu takut kembali tersakiti. Semoga kamu bisa berubah.

Selamat untuk keberanianmu membuka diri kepada hal-hal baru; kepada manusia-manusia baru; kepada perjalanan baru; kepada sebuah ketidaktahuan akan sesuatu; kepada luka baru; kepada kebahagiaan baru; kepada cinta yang baru. You've started a new journey, finally.

Selamat untuk berhasil merelakan pergi sesuatu yang mengganjal hidupmu selama lebih dari tujuh tahun. Kamu akhirnya menyadari bahwa hidup dan persoalan menunggu adalah bentuk dari keputusan pikiran. Kamu belajar untuk berpikir mengenai "menunggu" hal yang lain.

Selamat untuk terus menerus terasa dekat dengan mimpi yang kamu patenkan dalam hidup sejak berumur dua belas tahun. Semoga tidak mati ditengah-tengah.

Selamat karena kamu mulai mencintai dirimu. Apa adanya.

Selamat karena kamu mulai belajar bahwa cinta adalah sesuatu yang layak ditunggu dan bukan sesuatu yang ada karena keinginan/tuntutan sosial; dan kamu siap menunggu untuk hal itu. If it's easy, it's not worth it.

Selamat karena akhirnya, dari semua tangis dan rasa yang ada, kamu mampu terus berdiri dan belajar mengenai banyak hal dari situ.

Selamat dan teruslah berpetualangan. Semoga kamu bisa terus menerus memiliki perjalanan yang menyenangkan di akhirnya.


-----


Saya lupa menuliskannya dimana, tapi saya mengingat satu buah isi surat setahun yang lalu: semoga saya bisa terus berdiri sampai angka 2 bertemu dengan 2, menjadi kembar, dan menghasil sebuah momen-momen hidup tak terlupakan.

Dan ini doa seumur hidup saya: semoga saya bisa berdiri sampai angka 2 bertemu dengan angka 3 dan menghasil satu kejadian magis di dalam hidup saya.
Happy birthday, me.