Sebuah cerita cinta platonis antara Celeste (Rashida Jones) dan Jesse (Andy Samberg), dua orang sahabat yang menikah, bercerai, namun pada kesehariannya tetap melakukan aktivitas bersama selayaknya sepasang suami-istri. Cerita cinta yang menarik, namun sayangnya kurang berkembang dari segi emosional karena berusaha berfokus kepada aksi dan bukan dialog.
Do you wanna be right or wanna be happy? Sometimes the end is just the beginning.
Celeste yang memiliki sebuah marketing company bersama sahabatnya yang seorang gay (Elijah Wood) memang lebih mapan daripada Jesse, seorang freelance ilustrator yang menyukai surfing. Celeste mencintai Jesse, namun tidak bisa membayangkan bahwa calon ayah dari anak-anaknya masih belum semapan dirinya. Jesse mencintai Celeste, namun selayaknya laki-laki yang bersahabat sedari sekolah, masih ada sisi kekanak-kanakan Jesse yang melekat seiring ia terus menerus berjalan bersama Celeste.
Masalah muncul ketika salah satu diantara mereka mulai ingin keluar dari zona nyaman dan memulai sesuatu yang baru -- tanpa satu sama lain. Berpisah rumah, menanda tangani surat cerai, sampai berusaha 'berdiri' dengan sepasang kaki milik pribadi.
Sepanjang film saya hanya berbisik 'sayang sekali', karena sebenarnya banyak bagian-bagian yang bisa dikembangkan menjadi lebih baik. Saya percaya, ide cerita dan kesederhanaan film '"Celeste dan Jesse Forever" harusnya bisa menjadi the new "(500) Days Of Summer" kalau mau digarap lebih mendalam.
Untungnya pada penutupan film ini, tepatnya adegan wedding speech, Celeste berhasil memberi sedikit rasa dan chemistry sehingga menjadikan film ini cukup naik peringkat.
Tonton Cuplikannya:
No comments:
Post a Comment
Leave your comment, critic, or thought about my post here! It makes my day: