Half of my heart's got a grip on the situation. Half of my heart takes time. Half of my heart's got the right mind to tell you...
Saya setuju.
Acap kali, hidup membawa saya (juga kalian-kalian semua) kepada sebuah pertanyaan tanpa jawaban. Atau, jawaban tanpa pertanyaan yang tidak pernah sekalipun terlintas di kepala.
Baru-baru ini terlintas di kepala saya, sebuah pertanyaan tanpa jawaban: apakah mau terus menekuni dunia jurnalistik setelah lulus kuliah atau malah mencoba hal baru. Pertanyaan-pertanyaan lainnya, yang kadangkala kurang logis, juga ikut masuk ke dalam pikiran saya. Dan jawaban itu saya temukan kadangkala ketika tanpa sadar saya sudah memilih--karena tengat waktu yang cenderung kepepet. (jawabannya: saya memilih dunia baru dan untuk beberapa saat, berhenti mencoba bekerja di dunia jurnalistik)
Hidup, memang kadangkala, membuat kita harus belajar menerima bahwa tidak setiap pertanyaan memiliki jawaban, begitupun sebaliknya.
Ketakutan mungkin adalah alasan mengapa manusia begitu sukar lepas dari pertanyaan tanpa jawaban. Takut salah, takut disakiti, takut menyakiti, serta ketakutan-ketakutan lain. Saya sempat membaca bahwa ketakutan adalah batasan sekaligus pelontar terkuat yang dimiliki tiap anak manusia--hanya perkara kita mau melihat nilai ketakutan itu sebagai yang mana.
Saya ingat sekali.... di awal tahun 2013 saya beresolusi untuk tidak membuat resolusi. Banyak hal yang kadangkala lebih fun apabila tidak direncanakan. Namun faktanya, saya sungguh ketakutan karena tip menjalani hidup macam itu bukan saya sekali.
Ketika 2013 sudah sampai pada pertengahannya, saya baru menyadari (kembali) bahwa saya sukses tidak beresolusi dan masih baik-baik saja. Kuliah lancar--bahkan mendapatkan gelar S.Ds dengan nilai yang sangat baik, sudah mendapat pekerjaan yang masih sejalan dengan passion dan materi kuliah, orangtua masih diberikan kesehatan... And all those moment are beyond my expectation.
Mungkin pelajarannya adalah: just live your life to the fullest. Enjoy every single day and always say thank you for everything. You... yes, all of you, deserved to be loved at least from your own mind. And like what 'Happythankyoumoreplease' said: there is another "more please" inside every "thank you" moment.
Thank you half of 2013. More (moments), please?