Perjalanan.
Apa yang terindah dari perjalanan seseorang? Mungkin jawabannya adalah pengalaman. Pengalaman yang pada akhirnya membawa seseorang berubah. Saya percaya, perubahan adalah sebuah keadaan yang indah dan menyenangkan.
***
Saya ingat pertama kali saya tertawa begitu lepas, tanpa beban, tanpa berpikir apa yang kira-kira akan terjadi beberapa jam lagi, beberapa hari lagi, beberapa tahun lagi. Semuanya mendadak terasa mudah dan waktu jadi teman terburuk karena berlalu begitu cepat.
Saya ingat pertama kali mengenal yang namanya cinta. Ia datang tanpa diundang, sedikit banyak bentuknya seperti maling; hanya menclak-menclok kesana kemari tanpa memberi tahu jenis perasaan apa yang sebenarnya sedang saya rasakan, sampai pada akhirnya, seluruh buku dan how to tips article menyatakan satu hal soal perasaan saya yakni cinta. Terlambat sudah, perasaan sudah jadi bubur, hati jadi semakin sensitif. Menjauhi bukan sebuah solusi terbaik.
Saya ingat pertama kali bertemu kamu. Kamu dan cinta datang bersamaan, hanya dalam porsi pengenalan yang berbeda. Saya ingat sekali kamu dulu jahat dengan saya. Berusaha mengenal saya pun tidak. Namun waktu berubah, dan rasa mendadak samar. Yang saya tahu, kamu adalah hal terbaik yang hadir dan dicipta untuk saya.
Tapi dari segala ingatan, yang paling saya ingat dan paling saya masih rasakan keberadaannya saat ini adalah sakit. Sakit segala macam bentuk, terlebih sakit hati. Dan kamu juga cinta dan tawa berreuni di dalam rasa sakit itu. Saya tidak pernah menyangka sakit bisa menjadi secinta ini, atau sakit bisa jadi sebahagia ini. Mungkin saya sudah gila. Atau gila adalah pertemuan lain yang diakibatkan bergumulnya seluruh rasa menjadi satu. Seperti spektrum warna.
Lucunya, dari segala macam rasa perjalanan itu, kamu selalu ada di setiap titiknya. Tidak pernah absen sedikit pun.
Foto: www.aishanatasha.com
No comments:
Post a Comment